Selasa, 22 November 2011

Cinta Sang Nabi Kahlil Gibran

Cinta Sang Nabi (Kahlil Gibran)


Ketika cinta memanggilmu, ikutlah dengannya
Meskipun jalan yang harus kautempuh keras dan terjal
Ketika sayap-sayapnya merengkuhmu, serahkan dirimu padanya
Meskipun pedang-pedang yang ada di balik sayap-sayap itu mungkin akan melukaimu
Dan jika ia bicara padamu, percayalah
Meskipun suaranya akan membuyarkan mimpi-mimpimu bagaikan angin utara yang memporak-porandakan pertamanan

Cinta akan memahkotai dan menyalibmu
Menumbuhkan dan memangkasmu
Mengangkatmu naik, membelai ujung-ujung rantingmu yang gemulai dan membawanya ke matahari
Tapi cinta juga akan mencengkeram, menggoyang akar-akarmu hingga tercerabut dari bumi

Bagai seikat gandum ia satukan dirimu dengan dirinya
Menebahmu hingga kau telanjang
Menggerusmu agar kau terbebas dari kulit luarmu
Menggilasmu untuk memutihkan
Melumatmu hingga kau menjadi liat
Kemudian ia membawamu ke dalam api sucinya, hingga engkau menjadi roti suci perjamuan kudus bagi Tuhan
 
Semuanya dilakukan cinta untukmu hingga kamu mengetahui rahasia hatimu sendiri, dan dalam pengetahuan itu kau akan menjadi bagian hati kehidupan
Jangan biarkan rasa takut bersarang, agar kau dak hanya menjadikan cinta tempat mencari senang
Karena akan lebih baik bagimu untuk segera menutupi ketelanjangan dan berlalu dari lantai penebahan cinta
Menuju dunia tanpa musim di mana engkau akan puas tertawa, gelak yang bukan tawamu, dan engkau akan menangis, air mata yang bukan tangismu

Cinta tidak memberi apa pun kecuali dirinya sendiri dan tidak meminta apa pun selalin cinta itu sendiri
Ia tidak memiliki; dan tidak dimiliki
Karena cinta hanya untuk cinta

Ketika engkau mencinta jangan katakan "Tuhan ada dalam hatiku"; tapi katakan "Aku ada di hati Tuhan"
Dan jangan berpikir engkau dapat memilih jalan sendiri karena cintalah, jika ia berkenan, yang akan mengarahkan jalanmu

Cinta tidak pernah berhasrat selain pemenuhan dirinya
Namun jika engkau mencinta dan harus memiliki hasrat, biarlah ini yang menjadi hasratmu;
Melebur diri dan menjadi anak sungai yang mengalir melantunkan nyanyian ke peraduan malam
Mengetahui sakitnya rasa kelembutan
Terluka oleh pemahamanmu sendiri tentang cinta;
Berdarah dengan ikhlas penuh suka cita
erbangun di saat fajar dengan hati bersayap dan menghaturkan puji syukur untuk hari-hari yang penuh cinta;
Beristirahat di terik siang dan merenungkan puncak-puncak cinta
Pulang di petang hari dengan syukur sepenuh hati;
Lalu beranjak tidur dengan sepotong doa untuk tercinta di dalam hatimua dan sebait lagu pujian di bibirmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar