Minggu, 29 Januari 2012

UJI KOMPETENSI GURU


Tahun ini disekolahku ada 2 orang guru yang masuk ke dalam daftar kuota sertifikasi 2012. Untuk teman-teman yang masuk kuota sertifikasi 2012 ini, ada satu tahapan yang harus dilalui sebelum benar-benar menjadi peserta PLPG. Tahapan itu adalah uji kompetensi guru.Lulus uji kompetensi menjadi persyaratan agar guru dapat mengikuti PLPG. Uji kompetensi Guru ini baru akan dilaksanakan pada tahun 2012 ini.

Banyak pro kontra seputar uji kompetensi guru. Juga banyak ketakutan dan berbagai pertanyaan dari teman-teman guru.

Uji kompetensi sebagai syarat bagi guru untuk menjadi peserta sertifikasi 2012 yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bisa menjadi momok tersendiri.

PGRI yang merupakan lembaga Persatuan Guru Indonesia menganggap uji kompetisi yang diberlakukan ke guru selama ini untuk mendapatkan sertifikasi dinilai tidak memiliki arti penting. Bahkan, terkesan mengada-ada dan mubazir serta cenderung membuat guru tertekan.

Menurut Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo uji kompetensi sebagai upaya pihak-pihak tertentu yang tidak rela guru meningkat kesejahteraannya dengan tunjangan profesi pendidik melalui proses sertifikasi. "Uji kompetensi sejenis itu tak ada urgensinya," kata Sulistiyo melalui pesan singkatnya, Ahad (15/1).

Beberapa teman beranggapan, uji kompetensi guru hanya akal-akalan pemerintah. Banyak yang menganggap tunjangan profesi guru yang diberikan adalah kebijakan yang setengah hati. Semakin lama, syarat untuk mengikuti sertifikasi dirasa semakin berat dan membingungkan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan uji kompetensi bagi guru penting untuk mendapatkan sertifikasi mengajar. Menurut beliau "Sertifikasi itu sebagai bagian dari pengakuan terhadap profesi seseorang, jika dianggap telah profesional dengan profesinya maka harus memenuhi kompetensinya”.

Mendikbud berpesan para guru yang akan mengikuti ujian tidak perlu risau karena tes tersebut tidak akan melebihi kemampuan di mana guru tersebut mengajar. Tetapi Uji kompetensi sebagai syarat bagi guru untuk menjadi peserta sertifikasi 2012 yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bisa menjadi momok tersendiri. Bahkan ada guru yang merasa sudah tua minta ijin untuk tidak mengikuti uji kompetensi. Tapi,,, apa ya boleh seperti itu?

Dari grup LPMP di facebook berbagai pertanyaan timbul. Pertanyaan yang banyak timbul adalah tentang kisi-kisi uji kompetensi guru. Tetapi sampai sekarang pertanyaan tentang kisi-kisi uji kompetensi guru masih belum terjawab dengan pasti. Menurut Mendikbud, ada empat kompetensi yang harus dipenuhi seorang profesional seperti kompetensi akademik, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesi. Tetapi, jabaran itu terlalu luas. Dan teman-teman guru tidak bisa menerka apa yang akan diujikan nantinya. Beberapa pertanyaan dari teman dijawab oleh admin dari LPMP agar mempelajari Buku 2 PK Guru.

Ada pendapat menarik dari seorang kawan. Bagaimana kalau uji kompetensi itu berdasarkan beban yang diampu nya? Bukankah secara kemahiran psikologi, akademik, paedagogik guru yang terbiasa mengajar di kelas I berbeda dengan yang mengajar di kelas VI? Karena memang menangani anak kelas I berbeda dengan anak kelas VI. Artinya,,, instrumen uji kompetensi untuk guru kelas I diharapkan berbeda dengan guru kelas VI. 

Uji kompetensi untuk guru calon sertifikasi 2012, teman-teman guru menunggu dengan cemas, was-was, dibayangi rasa saya bisa apa tidak , lulus apa tidak. Teman-teman guru harus menghilangkan perasaan itu. Sebagai guru harus  siap dengan belajar , brdoa, mempelajari materi  dan siap mental untuk ujian nanti. Insya Allah bisa... 


Membiarkan semua mengalir bagai air, tanpa beban.  Jangan sampai ada anggapan sertifikasi bikin stres. Jangan sampai karena mempersiapkan uji kompetensi, anak didiknya menjadi terabaikan.
Ketika saya menuliskan ini, seorang kawan protes. Iyo sampeyan yang sudah lulus, gak pake mikir uji kompetensi. He he he ,,,,, saya memang bersyukur tidak melalui tahapan uji kompetensi bahkan tidak melalui tahap PLPG. Tetapi saya merasa yakin, suatu saat pasti ada peninjauan kembali TPP yang saya terima. Pasti ada evaluasi apakah TPP yang saya terima dapat meningkatkan kompetensi saya. Untuk itu, saya akan selalu belajar. Belajar sepanjang hayat. Semangat!!!!!!

Sabtu, 28 Januari 2012

SERTIFIKASI GURU

SERTIFIKASI GURU
Lilis Setiyorini, S.Pd
SMP Negeri 2 Benjeng Gresik

Sabtu, 28 Januari 2012. Hari ini, dijadwalkan ada supervisi dari Pengawas dan Dewan Pendidikan Kabupaten Gresik di sekolahku. Katanya sich supervisi berkenaan dengan sertifikasi guru.  Ada perasaan was-was dan deg-deg an. Berbagai prasangka muncul. Ada kekhawatiran bahwa kehadiran Dewan Pendidikan ke sekolah hanya untuk mencari kelemahan-kelemahan kami para guru. Apalagi kami banyak membaca komentar-komentar miring tentang kemanfaatan TPP yang diterima guru. Ada pendapat bahwa TPP yang telah dikucurkan ternyata tidak membawa perubahan kompetensi guru. Ada pendapat bahwa TPP hanya memboroskan keuangan negara. Ada yang beranggapan TPP itu sia-sia.

Kemarin, Bapak Kepala Sekolah memberikan angket yang harus kami isi. Sambil diskusi santai kami membahas satu persatu instrumen yang harus kami isi. Butir yang menjadi bahan diskusi menarik kami adalah tentang pola pencairan dana TPP dan saran-saran untuk DP. Beberapa teman menginginkan tiap bulan, beberapa menginginkan tiga bulan an, ada yang per semester. Tetapi ada yang dituliskan secara kompak, yaitu kata-kata "tepat waktu". Ha ha ha ,,,,, maklum,,, untuk urusan fulus, semua pasti menginginkan "lancar dan terkendali'. Banyak saran yang dituliskan oleh teman-teman.

Sabtu, jam 10, seorang anggota Dewan Pendidikan dan seorang Pengawas Kecamatan hadir. Kami para guru dikumpulkan di ruang guru. Setelah Bapak dari DP memperkenalkan diri, beliau bercerita tentang perjalanan ke sekolah kami melewati jalan desa dengan pemandangan yang asri dan jembatan yang amboi. Ha ha ha ,,,,,, kami semua tertawa. Wah,,,, kami tiap hari melewatinya, Bapak!!

Ternyata, Dewan Pendidikan Kabupaten Gresik bukan melakukan supervisi, tetapi monitoring dan sharing dengan teman- teman guru. Ha ha ha ,,,,,, semua perangkat pembelajaran yang kami siapkan tidak ditoleh sedikitpun oleh beliau.

Akhirnya kami ungkapkan semua permasalahan dan uneg-uneg yang selama ini kami pendam.Tentang kewajiban beban mengajar 24 jam, selama ini memang tidak bermasalah di sekolah kami. Hampir semua teman-teman mendapat beban mengajar 24 jam. Bahkan semester kemarin, saya mendapat beban 25 jam. Tetapi, tugas guru kan bukan hanya mengajar di kelas. Menyiapkan perangkat mengajar, koreksi, melakukan analisis, melakukan perbaikan & pengayaan juga sangat menyita waktu. Sementara itu, selain beban mengajar, banyak sekali tugas tambahan yang dibebankan kepada kami. Kalau dihitung jam,,, mungkin beban  kami bisa sampai lebih dari 40 jam mengajar. Tetapi kasihan juga teman-teman GTT yang akhirnya hanya mendapat jam mengajar sangat minim. Alangkah indahnya jika tugas tambahan yang dibebankan guru dapat dikonversikan ke dalam jam mengajar. So,,, kalau demikian,,, kami nggak harus membawa koreksi an ke rumah. Kami dapat melakukan analisis ulangan harian n analisis butir soal di sekolah. Dengan beban mengajar 24 jam,,,, mana sempat kami melakukan itu???

Seorang teman guru mengungkapkan perasaannya bagaimana kami para guru merasa diinting-inting. Selama ini, sering kami baca dan dengar tentang "guru harus ini, guru harus itu", "kalau nggak 24 jp, TPP dihentikan", "TPP gak ada manfaatnya" bahkan tentang "mutasi besar-besaran". Memang, tujuan semua itu agar kami mau untuk selalu belajar & meningkatkan kompetensi.Tetapi yang kami tangkap dari berita-berita itu, pemerintah seolah-olah memberikan kebijakan setengah hati terhadap guru. Memberikan TPP seolah-olah harus hanya untuk peningkatan kompetensi. Apa salahnya kalau kami gunakan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Bukankah dengan keadaan ekonomi yang baik, maka kami juga akan lebih tenang dalam melaksanakan tugas?

Memang, banyak juga saya temui teman guru yang tidak mau belajar. Menganggap apa yang dia miliki selama ini sudah cukup sebagai bekal untuk mmengajar.Merasa sudah tua sehingga malas untuk belajar hal-hal baru.  Padahal ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Pola perkembangan anak didik pun mengalami banyak sekali perubahan.

Beberapa permasalah lain diungkapkan oleh teman-teman. Termasuk tentang pemetaan guru dan mutasi guru. Mutasi yang didasarkan pada "dendam politik" sangat melukai hati kami para guru.

Terakhir, seorang kawan guru bercerita tentang situasi di sekolah kami. Bagaimana kami semua menciptakan suasana belajar tidak hanya pada anak didik, tetapi juga pada  dewan guru. Bagaimana kami menerapkan Lesson Study, bagaimana antusias teman-teman untuk menempuh pendidikan di S2, bagaimana kami semua antusias dalam penggunaan IT. Makanya ada guyonan diantara kami,,,, "Wis sertifikasi gak isok komputer? Ndeso!!!"  "Wis sertifikasi gak duwe laptop? Ndeso!!!" "Wis sertifikasi gak ngerti internet???........Ndeso!!!"""""" "Wis sertifikasi gak gelem nerusno kuliah????? ........... Nde ,,,,,,,,"Hihihihi........... ini juga lagi semangaat kuliah lagi.

Sabtu, 21 Januari 2012

MAKNA ASSALAMU'ALAIKUM, ASS, ASKUM

MAKNA ASSALAMU'ALAIKUM, ASS, ASKUM

Seringkali kita sms teman dengan menuliskan salam terlebih dahulu. Dengan alasan kepraktisan, sering kita singkat Assalamu'alaikum dengan Ass atau Askum. Bahkan beberapa kali saya juga melakukan hal yang sama. Sampai suatu saat seorang kawan mengingatkan saya tentang arti kata ass dan askum. Astaqfirullah!!!
 
Assalamu'alaikum berarti doa semoga Allah memberi keselamatan untukmu.
 
Ass berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don’t be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, berarti (pantat). (Kamus bahasa inggris)
 
Askum dalam bahasa Arab berarti celakalah kamu
 
Sangat jauh berbeda dengan maksud sebenarnya bukan? Ketika kita memberi salam, yang kita inginkan adalah memberi doa kepada sahabat kita. Tetapi ternyata maknanya berubah menjadi umpatan, hinaan bahkan cercaan. 
 
Salam adalah doa yang kita panjatkan untuk sahabat dan orang-orang terkasih kita. Tetapi jangan menyingkat salam dengan Ass atau Askum,karena Ass artinya (maaf) pantat mu, dan Askum artinya celakalah kamu.


INGAT !!!
ASS = KELEDAI, ORANG YANG BODOH,  PANTAT
ASKUM = CELAKALAH KAMU
Maka sampaikanlah salam karena itu DOA, minimal Assalamu'alaikum.

Semoga bermanfaat