Rabu, 29 September 2021

 Belajar Membuat Soal AKM

Soal Numerasi




Lusi akan berangkat dari Surabaya ke Yogyakarta bersama 3  temannya pada hari Sabtu  tanggal  2 Oktober 2021. Mereka  menggunakan kereta api eksekutif  dengan alasan kenyamanan. Saat ia melihat penjualan tiket online di e-tiket, ia mendapatkan daftar keberangkatan kereta api kelas eksekutif beserta harga tiketnya. Jika Lusi ,menggunakan kereta api Argowilis 5, maka biaya minimal yang harus ia keluarkan adalah ....

a. Rp 720.000,00

b. Rp 765.000,00

c. Rp 960.000,00

d. Rp 1.020.000,00


Dani tinggal di Surabaya. Ia akan menghadiri  resepsi pernikahan saudara misannya.  Pernikahan itu akan dilaksanakan pada hari Minggu 3 Oktober 2021 jam  19.00 di kota Yogyakarta. Pada hari Jumat  Dani masih ada jadwal kuliah tatap muka di kampus.  Jadi ia merencanakan untuk berangkat ke Yogyakarta pada hari Sabtu atau Minggu nya. Saat ia melihat penjualan tiket secara online di e-tiket, ia mendapatkan daftar keberangkatan kereta api kelas eksekutif  beserta harga tiketnya. Jika Dani ingin tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta pada malam  hari maka pilihan terbaik  yang dia ambil adalah ...

          a.         Argowilis 5  Eksekutif  Subclass J  pada tanggal 2 Oktober 2021

         b.         Turangga 79  Eksekutif Subclass  J  pada tanggal 2 Oktober 2021

          c.         Bima 75  Eksekutif  Subclass  I  pada tanggal 3 Oktober 2021

         d.         Turangga  79 Eksekutif  Subclass I  pada tanggal  2 Oktober 2021

 

 

Keluarga besar SMPN  Duopan Gresik akan  mengadakan  tour keluarga ke Yogyakarta. Untuk menuju  kota Yogyakarta  akan dilakukan perjalanan dengan kereta api dari Stasiun Gubeng  Surabaya ke Stasiun Tugu Yogyakarta.  Panitia merencanakan untuk berangkat tanggal  3 Okt ober 2021.  Saat  melihat penjualan tiket di e-tiket, ternyata ada 2 kereta api yang akan berangkat ke Yogyakarta yaitu  Kereta Api  Argowilis 5 dan Bima 79.  Diantara pernyataan berikut benar atau  salah.

1. Jika pesertanya 20 orang, maka lebih baik memesan tiket kereta api  Bima 75  (B/S)

2. Jika pesertanya 30 orang, maka biaya tiket lebih murah jika menggunakan  kereta api Bima 75 (B/S)

3. Jika pesertanya 50 orang, maka biaya tiket lebih murah jika menggunakan kereta api Argowilis 5 (B/S)

 


P4TK Matematika akan mengadakan Diklat Analisis Soal AKM. Diklat akan diadakan  pada hari Senin tanggal 4 Oktober 2021. Seluruh peserta diharapkan sudah hadir di P4TK Matematika pada hari Minggu. Transportasi yang disiapkan oleh panitia adalah kereta api. Panitia Diklat P4TK  Matematika  sedang  menghubungi 5 orang peserta dari Surabaya. Dua peserta meminta  berangkat  hari Sabtu  pagi , 1 peserta siap berangkat hari Minggu  dan 2 peserta lainnya meminta untuk berangkat hari Minggu sore. Karena P4TK Matematika adalah  Instansi Pemerintah yang selalu menggunakan PT KAI sebagai sarana transportasi peserta kegiatan , maka  mendapatkan diskon  20 % untuk setiap tiket yang dipesan. Berapa biaya minimal  tiket keberangkatan yang harus dibayar oleh panitia untuk 5 peserta dari Surabaya itu? Beri penjelasan!

Jawab

Dua orang meminta berangkat Sabtu  pagi, 1 orang siap berangkat hari Minggu,  2 orang meminta berangkat Minggu  sore. Akhirnya panitia memesankan 2 tiket Argowilis 5 Eksekutif Subclass J untuk hari Sabtu jam keberangkatan 07.30 seharga Rp 240.000 per orang, dan 3 tiket Bima 75 Eksekutif Subclass I untuk hari Minggu jam 17.10 seharga Rp 280.000 per orang.

Biaya tiket sebelum diskon Rp 240000 x 2 + Rp 280.000 x 3 = Rp 1.320.000

Biaya tiket setelah diskon 20% = Rp 1.320.000 x 80% = Rp 1.056.000

 

 

 Sudah benar? Belum tahu juga. Tetapi saya berusaha  untuk terus belajar.

 

 

 

 


Kamis, 09 April 2020

Tahun Ajaran Baru 2019-2020

10 April 2020

Day 1, Tantangan Menulis Lagi

Tahun Ajaran Baru 2019-2020

Bingung. Blog ini sudah lama sekali tidak terisi tulisan baru. Aku juga bingung harus menulis apa. Kesibukan harus mendampingi ayah yang sakit sejak 3 tahun lalu, membuat aku melupakan blog ini.

Kemarin, untuk mendampingi secara online anak-anak yang sedang belajar di rumah karena bencana Covid-19 ini, aku kembali membuka tulisan-tulisan lama dan memperkenalkan pada anak-anak. Juga bercerita pada anak-anak tentang buku yang baru aku terbitkan dipenerbit Kanaka Surabaya. Beberapa anak meminta "Ayo bu, tulis tentang kita. Ayo bu, 9E jadikan cerita". Aku cuma mengirimkan emoticon senyum pada mereka, tidak berani berjanji untuk mewujudkan keinginan mereka. Sambil mengingat-ingat, apa ya yang bisa aku tulis tentang mereka. Sambil juga mengumpulkan mood dan semangat untuk mulai menulis lagi.

Oke,  hari ini aku coba menulis mulai dari awal saja. Mulai dari tahun ajaran baru 2019-2020.

Juli 2019. Hm,,, tahun ajaran baru dimulai. Tahun ini aku mendapat tugas mengajar matematika di kelas 9D, E, F dan 8A,B. Selain mengajar matematika, ada tugas tambahan lain menjadi walikelas 9E. Ketika pertama mengetahui menjadi walikelas 9E, sempat bertanya-tanya kepada sesama guru, siapa saja anak-anak yang ada di kelas 9E. Dengan melihat daftar nilai, aku membaca satu persatu nama yang tertera.

Hm, semua anak-anak itu pernah aku ajar ketika di kelas 8. Beberapa bahkan sangat aku kenali karakternya. Ada yang dulu dari kelas 8A dimana dulu aku wali kelasnya, ada beberapa pengurus OSIS dimana dulu aku pembinanya. Semua anak-anak 9E dulunya berasal dari kelas 7E.

Ketika kutanyakan kepada bu Midah yang pernah menjadi wali kelas mereka, beliau dengan detail menceritakan satu persatu siswa. Tentang karakter mereka, tentang keluarga mereka, tentang kondisi ekonomi mereka, tentang permasalahan-permasalahan yang pernah mereka hadapi ketika di kelas 7. Wah,,, perhatian beliau terhadap anak-anak asuhnya patut diacungi jempol. Aku sampai mikir, apa bisa ya aku memahami mereka, memperhatikan mereka, menyayangi mereka, mendampingi mereka seperti bu Midah? Yo wes, bismillah. Semoga bisa mendampingi mereka hingga mereka bisa menyelesaikan tahun pelajaran ini dan lulus dengan hasil memuaskan. Semangat!!

Tahun ajaran baru, semangat baru, harapan baru!!!

Jumat, 19 Januari 2018

Renungan tentang Gradien


Renungan tentang Gradien

Hidup tak selalu datar
Ada gradien yang mengikuti setiap langkah dan keberhasilan.
Positif atau negatif, tentukan lah!
Rendah atau tinggi, tentukan lah!

Jika kau ukir nilai Y mu terlalu rendah
Semakin rendah puncak yang akan kau gapai
Jika kau ukir tinggi nilai Y mu
Perjuangan yang kau lalui akan terjal
Tetapi
Kau akan sampai pada puncak tertinggi

Berapa tinggi puncak yang ingin kau gapai?
Kau dapat tentukan gradien mu sekarang.
Jika X adalah sang waktu, maka Y adalah perjuangan yang akan kau lalui.

Kamis, 05 Oktober 2017

Renungan Kecil dari Sebuah Percakapan Kecil

Percakapan ke 1
S: Bu, saya ndak bisa!
G: Aduh, kenapa ndak bisa?
S: Angel bu! Aku gak ngerti blas buk
G: Lha kemarin kan sudah diterangkan.
S: Embuh bu, bingung.
G : .........................................................

Dan,,,,, percakapan akan berlanjut dengan omelan-omelan dari bapak/ibu guru. Yang siswa ndak mendengarkan, yang siswa ndak mau belajar, yang siswa ndak konsentrasi, yang ini, yang itu, yang intinya semua menyalahkan siswa itu karena tidak bisa menyerap pelajaran dari guru.

Percakapan ke 2
G: Aku ngajar di kelas F itu lho, si A nilainya selalu jelek. Tugas-tugasnya juga jarang dikumpulkan. Pokok e besok saya beri nilai jelek di raport
W: Lha tugas-tugasnya sudah pean tagih tah buk
G: Sudah, kemarin seminggu saya beri tugas 4 buah ya ndak ada yang dikumpulkan. Wis tak tagih berkali-kali ya tetap ndak dikumpulkan.
W: Sudah pean terangkan maksudnya tah buk
G: Sudah bu, wong anak-anak yang lain lho sudah mengumpulkan, si A dan B itu lho ndak ngumpulkan. Malah nggak ngreken. Mosok saya yang harus terus-terusan nagih tugas kayak nagih utang saja.

Dan,,,,,,percakapan berlanjut dengan keluhan-keluhan dari guru tersebut tentang perilaku si A dan B, membandingkan si A dan B dengan anak-anak lain,  yang si A malas, si B ndak nurut, dan lain-lain.

Renungan
Sudahkah kita sebagai guru memahami anak didik kita? Sudahkan kita melakukan yang terbaik untuk anak didik kita? Apakah kita sudah bertindak sebagai guru atau sebagai orang dewasa yang hanya menghakimi mereka tanpa solusi? Ibaratnya, sudahkah kita "nggrayangi" diri kita sendiri sebelum kita menjadikan anak didik kita sebagai "kambing hitam" dari kegagalan kita? Iya , itu kegagalan kita sebagai guru karena belum berhasil mentransfer pengetahuan kita kepada mereka.


Jumat, 12 Agustus 2016

Catatan tentang trapesium 5

Membuat garis sejajar AD yang melalui B sehingga terbentuk jajar genjang ABFD















Dari segitiga BCF, dapat dicari panjang HG



Cerita tentang keranjang batu



Ada soal menarik yang saya dapat pada hari pertama diklat.  Soal yang sederhana, tetapi menarik untuk jadi bahan diskusi bersama. 

Ada dua keranjang yang sama besar berisi batu besar dan kecil yang identik.
Berat  total keranjang pertama yang berisi 4 batu-batu besar dan 2 batu kecil  adalah 7/12 kg.
Berat  total keranjang kedua yang berisi 2 batu-batu besar dan 1 batu kecil adalah 5/12 kg.Yang jadi pertanyaan adalah berapa total berat 2 keranjang kosong itu?

Sederhana bukan? Tetapi, ternyata cukup menantang juga. 
Biasanya, kalau ada soal seperti itu, pikiran kita langsung pada sistem persamaan linear dua variabel. Iya memang, sistem persamaan linear dua variabel. Tetapi ada yang berbeda, lho!

Pada pernyataan pertama, kalau kita misalkan batu-batu besar sebagai b dan batu-batu kecil sebagai c, maka bisa kita nyatakan sebagai
4b + 2c = 7/12

Pada pernyataan yang kedua, bisa kita nyatakan sebagai
2b + 1c = 5/12

Setelah itu, biasanya kita akan mengeliminasi kedua persamaan itu. Bener nggak? (pasti sebagian besar akan mengatakan iya). Ternyata disitulah kelemahan kita. langsung mengerjakan tanpa melogika.

4b + 2c = 7/12 ......................................................................... 4b + 2c = 7/12
2b + 1c = 5/12 .........................dikalikan 2 ..............................4b + 2c = 10/12 

Lho..... kalau dikurangi lak jadi ndak benar? Kok selisih? Padahal variabel dan koefisien dari kedua variabelnya sama. 

Disitulah masalahnya.
Untuk yang pertama, ternyata 4 batu besar dan 2 batu kecil itu ada dalam 1 keranjang
Untuk yang kedua, ternyata 4 batu besar dan 2 batu kecil itu ada dalam 2 keranjang

So, apa yang dapat kita simpulkan adalah bahwa selisih 3/12 yang ada adalah berat 1 buah keranjang. Jadi berat 2 buah keranjang ya 2 x 3/12 = 6/12 kg

Hal sederhana yang harus kita pikirkan dengan menggunakan logika, tidak boleh asal masuk rumus. 
Pesan yang saya pahami dari soal itu adalah kita harus benar-benar membaca dan memahami soal sebelum mengerjakan.  (Renungan untuk banyak membaca, banyak berpikir, sedikit bicara, budaya literasi)

Catatan tentang trapesium 4

Dengan memanjangkan AD dan BC sehingga membentuk segitiga ABF.

∆FDC sebangun dengan ∆FAB


∆FDC sebangun dengan ∆FAB

∆FDC sebangun dengan ∆FEH