Menunggu Tiket ke Jakarta
Dua hari ini, di grup FB Simposium, kegelisahan
dan kegusaran teman-teman guru yang kemarin mengirimkan karya tulis pada
kegiatan Simposium Guru 2015 begitu terasa.
Beberapa bulan yang lalu, Kementrian Pendidikan
Nasional menyelenggarakan seleksi bagi karya tulis guru-guru dan praktisi
pendidikan. Kegiatan itu terintegrasi dengan kegiatan Simposium Guru 2015 yang
akan diadakan pada tanggal 23-24 Nopember 2015.
Awalnya, saya mendapatkan informasi dari
teman-teman grup diklat online yang diadakan oleh PPPPTK Matematika. Para
DOLers (begitu kami menyebutnya), adalah sumber informasi yang up to date.
Informasi terbaru tentang dunia pendidikan banyak saya dapatkan di grup ini. Bahkan,
kami seperti sebuah organisasi MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
Matematika yang berskala nasional, hanya dilaksanakan secara online. Berbagai
media sosial menjadi media komunikasi kami misalnya FB, BBM, WA, dan yang
terakhir ini Telegram). Informasi yang ada di link http://simposiumguru2015.kemdikbud.go.id/
memacu saya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu.
Pokoknya harus ikut, itu pikir saya. Menjadi
peserta simposium di Jakarta adalah sesuatu yang menarik bagi saya. Apalagi
saya belum memperoleh kepastian dari Dinas Pendidikan Kabupaten apakah karya
saya kemarin dikirimkan atau tidak ke Lomba Inovasi Pembelajaran. Apalagi
ternyata para DOLers ternyata juga banyak yang berniat sama dengan saya.
Dan,,,,, akhirnya makalah yang saya susun pun
terkirim juga. Makalah saya yang merupakan laporan kegiatan inovasi
pembelajaran dengan menggunakaan APM Halma Kartesius itu akhirnya bisa saya
upload. Tentu saja dengan perjuangan melawan lemahnya jaringan internet yang
ada dan besarnya file serta keterbatasan media laptop yang mulai sering protes
pada pemiliknya. Alhamdulillah. Mengikuti sebuah kompetisi bagi saya
bukanlah tentang menang dan kalah, tetapi sebuah upaya untuk menjaga semangat
dan kreatifitas. Saya selalu katakan pada teman-teman bahwa mengikuti beberapa
kegiatan itu supaya saya tidak gampang pikun, mengingat usia juga sudah mulai
menua.
Peraturan tentang penilaian, sempat menjadi bahan
pertimbangan juga untuk membatalkan kiriman itu. Tetapi saya berpikiran positif
saja. Ternyata peraturan itu juga menjadi bahan diskusi beberapa teman. Karena
adanya indikasi kecurangan, maka penilaian yang melibatkan vote itu menjadi
bahan pertimbangan tersendiri dari panitia.
Karya-karya hebat dari seluruh pelosok Indonesia telah terkumpul. Tak bosan saya membaca karya-karya teman guru serta melihat berbagai video inovasi pembelajaran. Di web, saya melihat ada sebanyak 4448 karya yang terkirim disana. Sebuah momen yang luar biasa. Sebuah semangat berbagi yang istimewa. Iming-iming hadiah istimewa yang menanti juga menjadi daya tarik tersendiri.
16 Nopember 2015, teman-teman yang mengirimkan
karya tulisnya rame berdiskusi di FB Grup Simposium. https://www.facebook.com/profile.php?id=100010414024870&fref=nf Berbagai canda,
kegelisahan, harapan dan kegusaran campur aduk jadi satu. Para peserta karya
yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia ini berharap bisa mendapatkan tiket
ke Jakarta. Peserta yang semula akan dipilih 200, ternyata dinaikkan jumlahnya
menjadi 250. Semua berharap menjadi yang 250. Tetapi jika bukan menjadi yang
250, menjadi peserta penggembira yang diundang ke Jakarta saja sudah merupakan
kegembiraan bagi kami. Panitia begitu alot menentukan siapa peserta yang
terpilih. Karena itu, panitia akhirnya mengundur pengumuman menjadi tanggal
17.
Hari ini, 17 Nopember 2015, sampai jam 11.45,
kami masih menunggu. Menunggu tiket ke Jakarta adalah sebuah harapan. Tetapi
saya melihat, tiket ke Jakarta adalah sebuah semangat, sebuah kepedulian guru
Indonesia terhadap dunia pendidikan, sebuah kehormatan bagi guru Indonesia
karena memberikan kesempatan bagi kami untuk mempublikasikan karya kami. Nothing to lose. Ketika tak terpilih menjadi yang 250, setidaknya saya sudah berkarya. Ketika mendapatkan tiket ke Jakarta, maka itu adalah bonus bagi saya. Selamat Hari Guru #Simposiumguru2015 #BulanBaktiGuru
Luar biasa tulisannya bu. Sangat inspiratif. Kunjungi juga blog saya di ilowutung.blogspot.co.id dan blog bersama kami di agupenalembata.blogspot.co.id Terimakasih
BalasHapusTerima kasih, pak. Semoga bermanfaat.
HapusSiip bu. Semangat...
BalasHapusInspiratif bu...
BalasHapusInspiratif bu...
BalasHapus