MEDIA MIKA KREATIF DAN HALMA KARTESIUS DI KELASKU
Produk dikembangkan untuk sebagai media pembelajaran
Sistem Koordinat. Pada awal pembuatannya hanya papan kartesius, kartu
koordinat, dan kancing. Dengan Papan
Koordinat dan kartu Kartesius, siswa secara berpasangan bermain tebak-tebakan. Hal ini dilakukan
untuk memahami tentang posisi titik terhadap sumbu X dan sumbu Y.
Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya (3 x 40 menit), siswa menggunakan papan kartesius, kancing, kartu koordinat ,
dan mika kreatif yang terdapat salib sumbu koordinat. Dengan media itu, siswa
secara berpasangan bermain tebak-tebakan. Hal ini dilakukan untuk memahami
posisi titik terhadap titik asal (0,0) dan terhadap titik tertentu.
Pada
kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga ( 2 x 40 menit), siswa menggunakan papan
kartesius, kartu koordinat, dan mika yang terdapat gambar garis lurus. Dengan
media itu, siswa secara berpasangan belajar tentang posisi garis terhadap sumbu
X, terhadap sumbu Y, dan pada pengembangannya terhadap garis yang lain.
Atas
inisiatif siswa, ternyata papan kartesius dan kancing itu bisa difungsikan
seperti halma. Pada halma langkahnya hanya maju 1 langkah atau 2 langkah.
Supaya permainan ini lebih menarik, menantang, dan dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap sistem koordinat kartesius, maka saya berusaha mengembangkannya.
Untuk langkah kancingnya, saya menggunakan kartu koordinat. Supaya lebih
menarik, kancing yang ada diganti dengan buah halma (bidak halma), kemudian
meletakkan buah halmanya pada bidang segitiga yang sudah diberi warna menarik
di setiap kuadrannya. Agar kegiatan terarah, dibuat aturan dan kartu pencatat
kedudukan. Kartu ini untuk mengetahui apakah yang dilakukan siswa memang sudah
sesuai atau masih salah
Kegiatan
pertemuan keempat (3 x 40 menit), untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan
siswa, dalam proses pembelajaran, siswa secara berkelompok (4 orang) bermain
Halma Kartesius. Permainan ini dilakukan selama 40 menit. Setelah permainan
ini, setiap kelompok mempresentasikan pembelajaran apa saja yang mereka dapat
pada permainan ini.
Dari
kegiatan pertemuan ke 4 ini diperoleh beberapa masukan/perbaikan pada Permainan
Halma kartesius ini, antara lain
1. Papan
Halma Kartesius perlu diperbesar serta diberi angka pada salib sumbunya
2. Buah
halmanya menggunakan buah yang agak besar, sehingga memudahkan penggunaan
3. Kartu
Koordinat perlu dibuat lebih besar
4. Aturan
permainan perlu diperbaiki, atau dibuat aturan yang berbeda-beda dengan
menggunakan dadu sebagai giliran bermain dengan kesepakatan ganjil/genap, atau
dengan seperti sebelumnya (giliran).
5. Jika
ternyata langkahnya melebihi papan kartesius yang ada, maka harus dibuat aturan
yang jelas.
6. Permainan
harus dibatasi oleh waktu. Karena jika tanpa batas, maka dibutuhkan waktu yang
lama
7 Penentuan
pemenang dapat diperluas, bukan hanya pada batas segitiga yang dimaksud, tetapi
dapat pula pada batas kuadran. Pemenangnya adalah pemain yang paling banyak
memindahkan buah halma
Penggunaan Halma kartesius dalam pendekatan scientific pada kurikulum 2013 ada pada tahap mengumpulkan informasi. Saat memasuki semester 1 tahun pelajaran 2014-2015, saya sudah memberikan sebuah angket isian yang mengukur tentang minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Pada akhir pembelajaran, angket itu saya berikan lagi kepada siswa. (terlampir), Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil kedua angket tersebut
Diketahui terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada
pernyataan-pernyataan positif tentang perasaan siswa terhadap pelajaran
matematika, dan penurunan pada pernyataan-pernyataan negatif.
Dari
keempat aspek minat yang diamati, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan minat
yang tinggi terhadap matematika dengan menggunakan media pembelajaran mika
kreatif dan permainan matematika halma kartesius.
Peningkatan minat ini berimbas pada peningkatan aktifitas
belajar siswa. Dari hasil evaluasi yang diberikan guru, diperoleh hasil belajar
yaitu 96,43% siswa (27 siswa) telah tuntas belajar. Dapat dikatakan kalau
ketuntasan secara klasikal telah tercapai.
Prestasi
belajar itu merupakan hasil belajar yang membanggakan mengingat minat dan
prestasi belajar matematika di kelas 7 tergolong rendah. Selain itu, kegiatan
ini juga menyenangkan & dapat meningkatkan
sportifitas siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar